Tuntutan profesi sebagai bidan dan pengalaman pribadi menjadi ibu telah membuat Wahdianti lebih dari paham bahwa melahirkan merupakan perjuangan pertaruhan nyawa. Setiap harinya, dalam waktu bersamaan Wahdianti harus menjaga dua nyawa, yang melahirkan dan yang dilahirkan. Melalui layanan hangatnya, setiap kepanikan dan keputusasaan selalu dapat diubah menjadi ketenangan dan kebahagiaan.

Bertahun-tahun mengabdi sebagai bidan, sudah tidak terhitung lagi berapa keluarga yang dapat menikmati kebahagiaan atas kerja kerasnya. Baginya semua pasien adalah sama, sama-sama membutuhkan rasa tenang di tengah kepanikan, sehingga apapun perilaku pasien yang kurang mengenakan hati tak pernah menjadi soal baginya. Tantangannya adalah membuat pasien percaya bahwa apa yang dilakukannya adalah jalan yang terbaik dengan risiko paling kecil dan tidak ada jalan lain untuk membuat pasien percaya selain dengan konsisten memberikan layanan terbaik.

Satu hal yang membuatnya tidak pernah merasa jenuh apalagi lelah karena baginya menjadi bidan merupakan suatu amanah untuk meneruskan berkah kemampuan yang dilimpahkan atasnya kepada siapapun yang membutuhkan bantuannya.