tips rumah aman mudik

Mudik sudah menjadi agenda tahunan menjelang Idul Fitri.  Keinginan merayakan Idul Fitri di kampung halaman dan bertemu sanak saudara serta sahabat membuat banyak orang rela ‘berkorban’ demi mudik, mulai dari harga tiket yang lebih mahal dari biasanya, berdesak-desakan di terminal atau stasiun, hingga merasakan macet yang luar biasa di perjalanan.

Semua pengorbanan yang terbayar lunas begitu menginjakkan kaki di kampung halaman.  Uniknya, di Indonesia mudik sudah menjadi tradisi yang dilakukan tidak hanya oleh kaum Muslim.  Beberapa teman saya yang non-Muslim pun ikutan mudik dan memanfaatkan momen silaturahmi Idul Fitri.

Mudik adalah tradisi nasional sebagian besar masyarakat Indonesia.

Namun di luar itu semua ada satu hal yang tak boleh dilupakan yaitu :

“Tidak adanya rasa was-was akan kondisi rumah yang kita tinggalkan selama mudik.  Rumah aman, pikiran pun tenang.”

Kita harus yakin bahwa rumah sudah dalam kondisi aman saat kita tinggal mudik yakni aman dari pencurian maupun insiden seperti kebakaran dan lain-lain.

Lewat tulisan ini saya hanya ingin berbagi tips, apa saja yang mesti dilakukan sebelum meninggalkan rumah supaya pikiran tenang kala berada di kampung halaman, karena kita yakin bahwa semua akan baik-baik saja.

Siap?

Kendaraan

Apabila kita meninggalkan rumah dengan kendaraan di dalamnya (motor atau mobil), pastikan bahwa kendaraan sudah terkunci dengan baik, pasang pengaman tambahan berupa gembok atau kunci stang, dan simpan kunci kendaraan di tempat yang aman atau tidak mudah ditemukan.

Sedikit catatan, beberapa pemilik kendaraan biasanya menyimpan kunci bersama STNK-nya di satu tempat.  Saran saya, pisahkan bahkan bila perlu bawa salah satunya (kunci atau STNK) untuk menghindarkan diri dari kehilangan yang fatal, sudahlah kendaraan hilang, BPKB-STNK pun ikutan raib.

Titipkan Dokumen dan Barang Berharga

Jika netter memiliki dokumen penting dan barang-barang berharga, sebaiknya titipkan saja pada orang yang bisa dipercaya.

Alternatifnya, saat ini kalau tidak salah Pegadaian membuka jasa penitipan barang-barang berharga seperti perhiasan (emas & permata) juga dokumen penting (sertifikat tanah/bangunan, BPKB, surat berharga lain seperti deposito, saham, obligasi, serta kendaraan bermotor) dengan jangka waktu penitipan mulai dua minggu hingga satu tahun dan dapat diperpanjang.  Jika tertarik, sila konsultasikan dengan Pegadaian terdekat.

Pastikan Keamanan Jendela & Pintu

Pastikan bahwa jendela dan pintu tidak dalam kondisi rusak.  Jika ada yang rusak, perbaiki terlebih dahulu sebelum kita meninggalkan rumah.

Beberapa pemilik rumah biasanya memberi pengamanan tambahan berupa gembok di pintu rumahnya, sayangnya cara seperti ini justru secara tidak langsung memberi tahu pencuri bahwa rumah kita dalam kondisi kosong.  Dilematis memang.

Matikan Listrik, Air, dan Gas

Saya selalu melakukan hal ini meski hanya keluar rumah selama seharian penuh.  Sebelum pergi, saya selalu memastikan bahwas listrik, air, dan gas sudah dalam keadaan aman.

Untuk listrik, saya mencabut semua peralatan listrik/elektronik dari sumber listrik (colokan), jadi tidak sekadar mematikannya.

Cara ini akan menghindarkan resiko terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik atau rusaknya peralatan elektronik akibat tegangan listrik yang tidak stabil.  Bahkan lemari es pun saya cabut jika pergi lebih dari 3 hari.

Untuk air, saya memastikan bahwa semua kran sudah dalam keadaan tertutup, tidak ada air yang mengalir.  Bahkan bagi pengguna PAM, kita bisa memperkecil aliran air atau malah mematikannya sama sekali dari kran sentral yang dipasang dekat meteran air.

Untuk gas, selalu pastikan bahwa kompor sudah benar-benar mati, tidak ada aliran gas.  Sedikit catatan, sebaiknya cabut regulator gas untuk menghindari resiko terjadinya kebakaran.

Pasang Sensor Lampu

Sensor lampu?  Apa itu?

Dengan alat ini, lampu akan otomatis menyala saat gelap dan akan mati saat terang, tentunya saklar dalam posision.  Cara memasangnya juga sangat mudah.

Karena bekerja berdasarkan cahaya yang diterima sensor, alat ini cocok untuk dipasang di lampu teras sehingga seolah menandakan bahwa rumah tersebut ada penghuninya, tidak kosong.  Sebelumnya hadapkan sensor ke arah yang cukup terkena cahaya matahari.

Dari pengalaman saya selama ini, lampu yang dipasangi sensor akan menyala sekitar jam 17.30 dan mati sekitar jam 06.30, perkecualian saat hujan deras, lampu akan menyala meski siang hari karena sensor tidak menerima cukup cahaya.

Alat ini banyak dijual di pasaran dengan harga sekitar Rp 25.000,- sangat murah.  Dan sedikit catatan, beberapa merk lampu mungkin tidak bisa dipasangkan dengan alat ini.  Jika mengalami kejadian seperti itu, untuk sementara gunakan lampu merk lokal.

Tips

Dari beberapa sumber, saya menemukan adanya tips tambahan seputar keamanan rumah saat mudik.

Pertama, menempatkan beberapa pasang sandal di depan pintu atau teras untuk memberi kesan bahwa ada orang di dalam rumah tersebut.

Kedua, meminta bantuan orang yang bisa dipercaya untuk sesekali memeriksa rumah kita, tentunya hanya kunci pagar dan pintu depan yang kita berikan padanya.

Ketiga, hindari keinginan untuk sedikit-sedikit update status di medsos bahwa kita sedang mudik.

Keempat, pasang CCTV utamanya yang bisa diakses menggunakan internet agar kita bisa sesekali memantau kondisi rumah.

 

Source: http://blog.ryanmintaraga.com/mudik-rumah-aman-pikiran-pun-tenang/